Jenis minuman yang satu ini mungkin sudah tidak asing lagi bagi wisata kuliner di
daerah Bandung dan sekitarnya. Namun karena rasa yang mantap dan pembuatan
Es Oyen yang sangat mudah, saya yakin Es Oyen tidak hanya laris manis di daerah
Bandung. Bahkan Anda yang berada di luar Bandung atau luar pulau pun bisa
memperkenalkan jenis Es ini di daerah Anda.
Di daerah saya sendiri misalnya, Kediri. Suatu sore pas lagi jalan-jalan, saya baru
menyadari kalau banyak banget gerobak Es Oyen yang berjualan di pinggir jalan.
Saya pun tergoda untuk mencobanya dan ‘Hmm…’ ternyata segar,manis, nikmat dan
bikin ketagihan lho!. Besoknya saya jadi ingin membeli lagi Es Oyen, tapi kali ini
saya beli di tempat yang berbeda. Dan ‘’Ups!!..Kok rasanya lain ya? Masih lebih enak
yang saya beli kemarin. Setelah saya ‘hunting’ Es Oyen di berbagai tempat, ternyata
walaupun nama es nya sama “Es Oyen”, ternyata rasa dari masing-masing penjual
tidaklah sama.
Es Oyen Yang Nikmat
Sebenarnya Es Oyen ini tak berbeda jauh dengan es campur lainnya, hanya saja ciri
khas dari Es Oyen itu sendiri adalah Alpukat dan Kelapa Muda. Isinya pun bervariasi
antara penjual yang satu dengan yang lain. Pembuatannya pun juga mudah, Anda
tinggal mencampur bahan-bahan yang tersedia. Biasanya Es yang disajikan
diantaranya berisi :
- Kelapa Muda, serut
- Ketan Hitam
- Alpukat
- Susu
- Nangka,potong kecil
- Gula
- Mutiara / Agar-Agar potong kecil
- Es Batu
Kunci untuk membuat Es Oyen ini agar lebih nikmat disantap ada pada ‘racikan
gulanya. Nah, dari sinilah Anda dituntut untuk lebih bisa berkreasi membuat racikan
gula agar bisa menjadi Resep Rahasia Anda.
Peluang Usaha Es Oyen
1. Daerah Anda yang mungkin belum mengenal Es Oyen, bisa menjadikan usaha
Es Oyen ini sebagai usaha sampingan Anda. Hanya bermodal gerobak dorong
( yang nantinya hanya akan menetap di pinggir jalan saja) dan keperluan
bahan-bahan Es yang mudah didapat, Anda bisa segera menuai untung dari
bisnis kuliner ini yang notabene keuntungan bisa mencapai 100% dari modal.
2. Seperti yang saya sebutkan di atas “Es Oyen Naik Kelas”, jika saja Anda akan
membuat atau bahkan sudah memiliki sebuah café / rumah makan, Anda bisa
menambah menu Es yang satu ini.
Dengan sedikit sentuhan dalam penyajian yang lebih spesial, Es Oyen bisa
Anda jual sampai 2x lipat dari harga yang dijual dengan menggunakan
gerobak. Bayangkan saja berapa keuntungan yang akan Anda dapat!!
Tips Usaha Es Oyen
Ada berbagai hal yang perlu diperhatikan agar usaha Es Oyen ini bisa berjalan
mulus. Dari sudut pandang saya sebagai konsumen, beberapa tips untuk Anda
adalah :
1. Pemilihan Lokasi.
Untuk penjualan Es Oyen dengan menggunakan gerobak, pastinya akan
berada di pinggir jalan yang ramai dan strategis. Tak ada salahnya juga Anda
memilih di kawasan pertokoan atau sekolah. Karena kalau pas jam makan
siang atau jam pulang sekolah, pasti dagangan Anda akan laris manis.
2. Penataan Display Gerobak.
Ketika saya membeli Es Oyen, saya selalu memilih penjual yang menata rapi
dagangannya. Misalnya : panci yang berisi aneka isi Es Oyen hendaknya di
display serapi mungkin, perhatikan juga kebersihannya. Semua ini penting
karena, sewaktu Anda melayani, pembeli pasti dengan leluasa
memperhatikan dagangan Anda. Sekali konsumen Anda menemukan sesuatu
yang jorok, jangan berharap dia akan kembali. Dan yang pasti ia akan
menceritakan hal tersebut kepada orang lain. Inilah pentingnya kontrol
kualitas, terlebih jika usaha Anda sudah besar.
3. Harga.
Hal pertama yang menjadi tanda tanya konsumen ketika membeli sesuatu
adalah masalah ‘harga’. Untuk itu alangkah baiknya jika Anda mencantumkan
daftar harga pada menu. Karena tak jarang, konsumen merasa jera kalau
saja ternyata merasa ditipu - harga tidak sesuai. Untuk penentuan harga
biasanya tergantung banyak hal seperti lokasi Anda dimana, karena tiap
daerah pasti memiliki standart harga yang berbeda. Sebagai pertimbangan,
kalau di daerah saya, harga Es Oyen pinggir jalan berkisar antara Rp. 2.500 –
Rp. 3.500,- .
Sejarah mengapa disebut “Es Oyen” ?
Banyak orang bertanya, padahal isi dari campuran Es dan proses pembuatannya
hampir sama dengan es campur, tapi mengapa kok dinamakan Es Oyen?. Saya
mendapat berbagai versi cerita yang menjawab pertanyaan ini. Mungkin saja Anda
juga mengetahui versi cerita lain yang tidak sama dengan yang saya dapatkan.
Salah satunya menyebutkan, es oyen mulanya hanya sekadar dijual di pinggir jalan.
Persisnya di kawasan Jalan Bungsu atau yang kini dikenal dengan Jalan Veteran
Bandung. Adalah Kakek Ba Eti yang pertama kali menjajakan es sejak tahun 1950-
an. Kala itu Es Oyen dijajakan dengan cara dipikul. Ketika itu, es buatan Kakek Ba
Eti belum ada namanya. Sebagai usaha yang masih tergolong kecil, pembelinya juga
masih terbatas.
Sekitar tahun 1970-an, setelah pembeli semakin banyak, Kakek Ba Eti mengganti
cara berjualannya dengan mempergunakan roda. Sejak itu setiap kali berjualan es,
Kakek Ba Eti tidak lupa membawa burung perkutut kesayangannya.
Setiap kali pembeli datang, burung perkutut itu berkicau seolah memberi isyarat.
Kicauan burung perkutut ini jika didengarkan mirip sapaan yang berbunyi "Oyen".
Dan sejak itulah orang-orang kemudian mengenal es yang dijual Kakek Ba Eti
dengan nama Es Oyen. Wah…ada-ada saja ya?? :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar